DCNEws, Jakarta – Pemerintah DKI Jakarta menyebutkan bahwa stok pangan strategis di Jakarta, dalam kondisi aman dan mencukupi hingga beberapa bulan ke depan. Untuk itu, masyarakat tak perlu panik, menyusul aksi unjuk rasa yang terjadi di Jakarta dalam beberapa hari terakhir.
Kepastian ini disampaikan Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta, Hasudungan Sidabalok, melalui keterangan resmi, dikutip DCNews, Selasa (2/9/2025).
“Masyarakat tidak perlu panic buying, Pemerintah DKI menjamin bahwa ketersediaan pangan kita itu cukup untuk dua bulan kemudian dan stoknya juga memadai,” kata Hasadungan lagi.
Ia menyebutkan, untuk stok beras di Jakarta saat ini mencapai 303.297 ton, sedangkan kebutuhan masyarakar diperkirakan 156.745 ton. Kemudian, stok daging sapi di Jakarta saat ini mencapai 40.418 ton dan kebutuhan hanya 11.999 ton.
Sementara itu, stok daging ayam mencapai 74.940 ton dengan kebutuhan masyarakat hanya mencapai 30.176 ton saja. Ketersediaan telur ayam mencapai 21.478 ton dengan kebutuhan masyarakat sebesar 19.525 ton.
Stok cabai merah keriting mencapai 10.641 ton dengan kebutuhan masyarakat sebanyak 5.595 ton. Stok bawang merah mencapai 8.688 ton dengan kebutuhannya sebanyak 4.677 ton dan stok bawang putih mencapai 8.728 ton dengan kebutuhan 3.814 ton.
Mengenai distribusi pangan subsidi, ia memastikan seluruh 213 gerai pelayanan KJP kini telah beroperasi normal kembali. Meski sebelumnya terdapat dua gerai di Pasar Senen dan Poncol yang sempat ditutup karena terdampak unjuk rasa, kini telah kembali dibuka.
“Sekarang semuanya sudah terbuka [titik pangan subsidi]. Jadi, ada 213 gerai untuk penukaran pangan subsidi,” pungkasnya. ***

