DCNews, Sidoarjo — Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa menyalurkan bantuan sosial (bansos) senilai Rp 4,9 miliar kepada ribuan warga Kabupaten Sidoarjo, pada Jumat (22/8/2025) kemarin. Penyaluran dilakukan di Pendopo Delta Wibawa sebagai bagian dari upaya memperkuat ketahanan sosial-ekonomi masyarakat sekaligus mencegah mereka terjerat praktik rentenir dan pinjaman online (pinjol) ilegal yang kian marak.
“Harapannya adalah mereka terhindar dari rente dan pinjol ilegal. Karena bansos ini menjadi salah satu upaya kita menguatkan ketahanan sosial dan ekonomi masyarakat rentan,” tegas Khofifah sebagaimana dikutip DCNews, Sabtu (23/8/2025).
Bantuan senilai Rp 4.914.099.600 itu bersumber dari tiga kanal: Dinas Sosial Jawa Timur Rp 3,96 miliar, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Rp 920 juta, dan BUMD Jatim Rp 25 juta. Hingga titik ke-27 dari 38 kabupaten/kota, Pemprov Jatim menargetkan distribusi bansos merata bagi kelompok rentan.
Bansos untuk Keluarga, Lansia, Buruh Rokok, dan Disabilitas
Rincian bantuan dari Dinas Sosial Jatim mencakup:
- PKH Plus: Rp 1,2 miliar untuk 608 keluarga, masing-masing Rp 2 juta/tahun.
- Asistensi Sosial Penyandang Disabilitas (ASPD): Rp 280,8 juta untuk 78 penerima, masing-masing Rp 3,6 juta/tahun.
- Buruh pabrik rokok lintas wilayah: Rp 1,39 miliar bagi 1.057 buruh, masing-masing Rp 1,3 juta/tahun.
- Alat bantu mobilitas: Rp 57,9 juta untuk lansia dan disabilitas.
- Dukungan operasional & tali asih: Rp 431,4 juta untuk 114 pilar sosial seperti SDM PKH, pendamping disabilitas, TKSK, dan Tagana.
- KIP KPM JAWARA: Rp 210 juta untuk 70 orang, masing-masing Rp 3 juta/tahun.
- KIP PUTRI JAWARA: Rp 360 juta untuk 120 orang, masing-masing Rp 3 juta/tahun.
- KIP PPKS JAWARA: Rp 15 juta untuk 5 orang, masing-masing Rp 3 juta/tahun.
“Yang bersifat pemberdayaan misalnya adalah KIP Jawara, program ini baru diluncurkan 21 April 2025 untuk mendukung ekonomi inklusif keluarga yang kehilangan tulang punggung ekonomi,” jelas Khofifah.
Dana Desa dan Zakat Produktif
Selain itu, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Jatim menyalurkan Rp 920,5 juta untuk 3 BUMDesa (Rp 300 juta), 2 Desa Berdaya (Rp 200 juta) dan Program Jatim Puspa di 4 desa (Rp 420,5 juta).
Sementara BUMD Jatim memberikan Rp 25 juta dalam bentuk zakat produktif kepada 50 penerima, masing-masing Rp 500 ribu, yang ditujukan bagi pelaku usaha ultra mikro seperti penjual gorengan dan pedagang kaki lima.
“Zakat produktif ini untuk penguatan usaha kecil, mulai dari pedagang cendol hingga penjual gorengan,” tambahnya.
Warga Merasa Terbantu
Ernawati (42), penerima bansos Asistensi Sosial Penyandang Disabilitas, mengaku bantuan tersebut sangat membantu dalam merawat anaknya yang memiliki disabilitas berat.
“Terima kasih Bu Khofifah atas bantuan yang diberikan. Sangat membantu, terutama untuk biaya berobat anak saya. Satu-satunya penghasilan hanya dari suami, saya sendiri tidak bisa kerja penuh karena harus menjaga anak,” ucapnya.
Dengan distribusi bansos ini, Khofifah berharap semakin banyak keluarga di Jawa Timur yang terhindar dari jeratan pinjol ilegal sekaligus memiliki daya tahan ekonomi yang lebih kuat. ***

