DCNews, Jakarta – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyita 22 kendaraan mewah dalam operasi tangkap tangan (OTT) terkait dugaan pemerasan pada proses sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Kementerian Ketenagakerjaan. Operasi ini turut menyeret Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Immanuel Ebenezer alias Noel, yang diamankan bersama 13 orang lainnya.
Dari hasil penyitaan, KPK mengamankan 15 mobil berbagai merek, mulai dari Toyota Corolla Cross, Nissan GT-R, Hyundai Palisade, Suzuki Jimny, Honda CR-V, Jeep, Toyota Hilux, Mitsubishi Xpander, Hyundai Stargazer, BMW 330i, hingga Pajero Sport.
Selain mobil, KPK juga mengamankan tujuh sepeda motor besar, antara lain Ducati Scrambler, Ducati Hypermotard 950, Ducati XDiavel, dan Vespa Sprint S 150.
“Barang bukti berupa kendaraan roda empat sebanyak 15 unit dan roda dua sebanyak tujuh unit,” kata juru bicara KPK, Budi Prasetyo kepada awak media di Gedung Merah Putih KPK,Jakarta, Kamis (21/8/2025).
Hingga kini, KPK belum mengumumkan secara rinci konstruksi perkara maupun identitas para pihak yang ditangkap. Namun, lembaga antirasuah memastikan bahwa rangkaian OTT terhadap Immanuel Ebenezer telah dilakukan sejak Rabu malam (20/8/2025).
Rangkaian Kasus di Kementerian Ketenagakerjaan
OTT terhadap Immanuel Ebenezer menambah daftar panjang kasus korupsi di lingkungan Kementerian Ketenagakerjaan. Sebelumnya, KPK juga membongkar praktik pemerasan dalam pengajuan izin tenaga kerja asing (TKA) yang melibatkan delapan pegawai dan mantan pegawai Kemnaker. Uang hasil pemerasan itu diduga mengalir ke 85 pegawai Kemnaker hingga staf khusus mantan menteri ketenagakerjaan.
OTT Kelima Sepanjang 2025
Menurut catatan KPK, ini merupakan OTT kelima sepanjang tahun 2025.
- OTT pertama: suap proyek pembangunan jalan di Dinas PUPR Sumatra Utara.
- OTT kedua: korupsi proyek jalan di Satker PJN Wilayah I Sumatra Utara.
- OTT ketiga: kasus Bupati Kolaka Timur Abdul Azis terkait pembangunan RSUD Kolaka Timur.
- OTT keempat: dugaan korupsi di PT Inhutani V.
- OTT kelima: Immanuel Ebenezer terkait sertifikasi K3 di Kemnaker.
KPK menegaskan, pengembangan perkara masih terus berjalan dan tidak menutup kemungkinan akan ada penetapan tersangka baru. ***

