DCNews, Kyiv – Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menegaskan Kyiv tidak akan menyerahkan satu inci pun wilayahnya kepada Rusia untuk mengakhiri perang, namun siap bekerja sama dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump demi mencapai perdamaian yang “nyata dan abadi.”
“Rakyat Ukraina tidak akan menyerahkan tanah mereka kepada penjajah,” ujar Zelenskiy melalui unggahan di Telegram dan X, dikutip DCNews, Sabtu (9/8/2025), sambil menegaskan bahwa kesepakatan apa pun yang dibuat tanpa melibatkan Kyiv hanyalah “solusi mati.”
Pernyataan tegas ini muncul setelah Trump mengumumkan rencana bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin di Alaska pada 15 Agustus mendatang. Pertemuan itu disebut bertujuan mengakhiri invasi Rusia yang telah memasuki tahun keempat, namun Zelenskiy tampaknya tidak diundang ke meja perundingan.
Menjelang pertemuan tersebut, pejabat senior dari Ukraina, AS, dan Eropa dijadwalkan menggelar pembicaraan di Inggris. Menurut sumber diplomatik, salah satu skenario yang dibahas adalah kesepakatan yang mengunci pendudukan Rusia atas wilayah yang direbut sejak 2022, termasuk Krimea dan seluruh wilayah Donbas timur, dengan syarat Ukraina menarik pasukannya dari sebagian Luhansk dan Donetsk.
“Keputusan apa pun yang diambil tanpa Ukraina sama saja menentang perdamaian. Itu tidak akan menghasilkan apa-apa,” tegas Zelenskiy. “Jawaban atas masalah teritorial Ukraina sudah tertulis dalam Konstitusi kami—dan tak seorang pun dapat menyimpang darinya.”
Meski menolak kompromi wilayah, Zelenskiy menyatakan siap bermitra dengan Trump dan “seluruh mitra internasional” demi mencapai perdamaian yang tidak bisa diguncang oleh Moskwa.
Sementara upaya diplomasi berlangsung, medan perang tetap panas. Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim menembak jatuh 118 pesawat nirawak Ukraina di wilayahnya semalam, termasuk dua yang menargetkan Moskwa. Di sisi lain, Angkatan Udara Ukraina melaporkan Rusia melancarkan 47 serangan drone dan dua rudal Iskander, yang sebagian berhasil ditangkis pertahanan udara Kyiv. ***

